علْمُ المعانِي
هوَ علْمٌ يُعرفُ بهِ أحوالُ اللفظِ العربيِّ التي بها يُطَابِقُ مُقْتَضَى الحالِ، فتَختلِفُ صُوَرُ الكلامِ لاختلافِ الأحوالِ.
Ilmu ma’aniy adalah ilmu yang dengannya dapat diketahui hal-ihwan lafazh bahasa arab yang mencocoki terhadap muqtadhal haal-nya, oleh karena itu perbedaan bentuk-bentuk kalam mengindikasikan berbedanya hal-ihwal (maqom/motif).
مثالُ ذلكَ: قولُه تعالى
Misalnya itu Firman Allah Swt :
وَأَنَّا لاَ نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا
Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.
فإنَّ ما قَبْلَ (أمْ) صورةٌ من الكلامِ تُخالِفُ صورةَ ما بعدَها؛ لأنَّ الأُولى فيها فعْلُ الإرادةِ مبنيٌّ للمجهولِ، والثانيةَ فيها فِعْلُ الإرادةِ مبنيٌّ للمعلومِ، والحالُ الداعي لذلكَ نسبةُ الخيرِ إليهِ سبحانَهُ في الثانيةِ، ومَنْعُ نِسبةِ الشرِّ إليه في الأُولى.
Maka sesungguhnya ayat diatas, kalimat sebelum kata AM berbeda bentuknya dengan kalimat sesudah kata AM; karena kalimat yang pertama (sebelum kata AM) terdapat fi’il yang Didatangkan dalam bentuk mabni majhul (URIIDA). Dan kalimat yang kedua (sesudah kata AM) Didatangkan fi’il dalam bentuk mabni ma’lum (AROODA). Adapun Haal yang menuntut itu adalah penisbatan baik kepada Allah Swt untuk kalam yang kedua dan mencegah penisbatan buruk kepada Allah swt untuk kalam yang pertama.
وينحصرُ الكلامُ هنا على هذا العلمِ في ستَّةِ أبوابٍ.
Pembahasan kalam dalam pelajaran ilmu ma’ani ini diringkas dalam 6 Bab. (yaitu Bab khabar-insya’, dzikru – hadzfu, takdim – ta’khir, qashr, washl – fashl, ijaz-ithnab-musawah.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar