Cara pengungkapan suatu ide dengan menggunakan model Tasybih pada dasarnya dapat melalui macam-macam bentuk. Bentuk-bentuk pengungkapan tersebut menunjukan jenis dari tasybih. Pembagian jenis tasybih sendiri dapat dilihat dari berbagai segi:
1. Dilihat dari segi ada atau tidak ada Adat Tasybih
Tasybih Mursal (disebut adat tasybih-nya)
Contoh :
1. Dilihat dari segi ada atau tidak ada Adat Tasybih
Tasybih Mursal (disebut adat tasybih-nya)
Contoh :
انت كالشمس في الضياء وإن جا # وزت كيوان في علوّالمكان
Tasybih Muakkad (dibuang adat tasybih-nya)
Contoh:
انت شمس في الضياء وإن جاوزت كيوان في علوّالمكان
2. Dilihat dari segi ada atau tidak adanya wajah bsyibeh
Tasybih mufashshol (disebut wajah syibh-nya)
Contoh:
انت كالشمس في الضياء وإن جا # وزت كيوان في علوّالمكان
Tasybih mujmal (dibuang wajh syibh-nya)
Contoh:
انت كالشمس وإن جاوزت كيوان في علوّالمكان
3. Dilihat dari ada atau tidak adanya adat dan wajah syibeh
Tasybih baligh adalah tasybih yang dibuang adat tasybih dan wajh syibihnya.
Contoh:
انت شمس
Tasybih Ghair Baligh adalah tasybih yang merupakan kebalikan dari tasybih baligh.
Contoh:
انت كالشمس في الضياء وإن جا # وزت كيوان في علوّالمكان
4. Dilihat dari bentuk wajah syibeh
Tasybih Tamsil adalah tasybih yang keadaan wajh syibih-nya terdiri dari gambaran yang dirangkai dari keadaan beberapa hal.
Contoh:
يهزالجيش حولك جانبيه # كما نفضت جناحيها العقاب
“ Pasukan disekelilingmu bergerak seirama di kanan kirimu, sebagaimana burung yang menggerakkan kedua sayapnya.”
Tasybih Ghoer Tamsil tasybih yang wajh syibihnya tidak terdiri dari rangkaian rangkaian beberapa hal.
Contoh :
هو بحر السماح و الجود فازدد # منه قربا تزدد من الفقلر بعدا
“Ia adalah lautan kemurahan. Tingkatkan pendekatanmu kepadanya, maka kamu akan bertamabah jauh dari kefakiran.”
5. Tasybih yang keluar dari kebiasaan
Tasybih Maqlub adalah menjadikan musyabah sebagai musyabbah bih dengan mendakwahkan bahwa titik keserupaannya lebih kuat pada musyabbah.
Contoh:
وبدا الصباح كان غرته # وجه الخليفة حين يمتدح
” Pagi telah muncul, seakan-akan gebyarnya adalah wajah khalifah ketika dipuji.”
Tasybih Dhimni adalah tasybih yang kedua tharaf-nya tidak dirangkan dalam bentuk tasybih yang telah kita kenal, melainkan keduanya hanya berdampingan dalam susunan kalimat. Tasybih jenis ini didatangkan untuk menunjukkan bahwa hokum (makna) yang disandarkan kepada musyabbah itu mungkin adaya.
Contoh:
من يهن يسهل الهوان عليه # ما لجرح بميت ايلام
“ Barang siapa yang merendah, maka akan mudah ia menanggung kehinaan. Luka bagi mayat tidak memberinya sakit. “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar