Gambaran
Puisi dengan tema ini beraneka ragam dan corak. Kebanyakan pada kehidupan kota serba mewah dengan istana-istana, taman-taman, sungai, tempat hiburan, dan juga gejala alam seperti tumbuh-tumbuhan, binatang hujan, awan, dan sebagainya.
Contoh puisi tema ini seperti terlihat dalam puisinya Abdullah bin al-Mu’taz :
وسارية لا تمل البكاء # جرى دمعها في خدود الثرى (1
سرت تقدح الصبح في ليلها # ببرق كهندية تنتضى (2
فلما دنت جلجلت في السماء # رعدا أجش كجرش الرحى (3
فما زال مدمعها # على الترب حتى اكتسى باكيا مااكتسى (4
فأضحت سواْء وجوع البلاد # وجن النبات بها والتقى (5
سرت تقدح الصبح في ليلها # ببرق كهندية تنتضى (2
فلما دنت جلجلت في السماء # رعدا أجش كجرش الرحى (3
فما زال مدمعها # على الترب حتى اكتسى باكيا مااكتسى (4
فأضحت سواْء وجوع البلاد # وجن النبات بها والتقى (5
Artinya:
1) Awan mendung yang tidak jemu-jemu menangis membasuhi permukaan bumi.
2) Di waktu malam ia menghiasi malam dengan kilat yang berkolauan bak pedang yang terhunus.
3) Apabila ia hampir menggamatkan langit guruh yang kasar, suaranya bagaikan suara pengisar batu.
4) Ia terus mencurahkan air matanya ke atas bumi sehingga bumi disaluti pakaian.
5) Semua permukaan ini menjadi sama dan tumbuh-tumbuhan bertemu rancak.
2) Di waktu malam ia menghiasi malam dengan kilat yang berkolauan bak pedang yang terhunus.
3) Apabila ia hampir menggamatkan langit guruh yang kasar, suaranya bagaikan suara pengisar batu.
4) Ia terus mencurahkan air matanya ke atas bumi sehingga bumi disaluti pakaian.
5) Semua permukaan ini menjadi sama dan tumbuh-tumbuhan bertemu rancak.
(Bersambung Simak) lihat halaman sebelumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar