Sabtu, 12 November 2011

Sya'ir Antarah Bin Syaddad Al-Absi * 1

"إنى لاحضر البأس واوفى المغنم واعفّ عند المسئلة واجود بما ملكت يدى وأفصّل الخطة والصّماء, قال له الرجل : "أنا أشعر منك" قال: "ستعلم ذلك"

"Aku adalah seorang yang gemar menghadiri pertempuran, aku adalah orang yang paling adil, dan aku tidak pernah meminta dan aku selalu dermawan dengan yang kumiliki dan aku adalah pembuka jalan buntu. Orang yang menejeknya berkata: "Aku lebih fasih dalam berpuisi daripada kamu". Lalu Antarah berkata: "Akan kamu lihat kelak kefasihanku!"

 
Sebuah mu'allaqad ini diucapkan setelah beliau pada suatu diejek orang di majelis ayahnya setelah diakuinya sebagai anak oleh ayahnya, di mana ia diejek dari keturunan ibunya yang merupakan seorang budak,

 Inilah beberapa puisi Antarah yang digolongkan oleh sasterawan Arab termasuk golongan tinggi.
1.  Sebuah puisi ungkapan kejujuran kepada kekasihnya yang mengatakan bahwa ia adalah seorang yang baik bila ia tidak diganggu dan dirampas miliknya. Akan tetapi, jika ia diganggu, maka ia akan membalas perbuatan orang itu dengan kekerasan yang dapat dijadikan pelajaran selama hidup orang yang menggangunya. Seperti contoh di bawah ini:

اثنى عليّ بما علمت فإننى # سمح مخالفتى اذا لم اظلم
واذا أظلمت فإنى ظلمى باسل # مرّ مذاقته كطعم العلقم

"Pujilah aku (wahai kekasihku) dari apa yang kamu ketahui dari kelakuan baikku. Sesungguhnya aku adalah seorang yang lemah lembut bila tidak dizalimi oleh siapa pun"
"Namun, jika aku dizalimi oleh seseorang, maka aku akan membalasnya dengan balasan yang lebih keras dari kezalimannya".

Walaupun Antarah mempunyai sifat yang kerasn dan tegas namun, ia masih tetap bisa melakukan kebaikan dan berderma walaupun dalam keadaan mabuk, hal itu dapat dilihat dari bait puisinya di bawah ini :

فإذا شربت فإننى مستهلك # مالى وعرضى وافر لم يكلم
وإذا صحوت فما أقصّر عن ندى # وكما علمت شمائلى وتكرّمى

"Jika aku sedang minum arak, maka aku akan menghabiskan seluruh hartaku untuk menjamu kawan-kawanku, dan hal itu tidak akan merusak kehormatanku"

"Dan jika aku telah sadar dari mabukku, maka aku akan menghamburkan hartaku untuk berderma, sebagaimana telah kamu ketahui akan budi perkerti baikku ini (berbanggalah wahai kekasihku dengan segala budi pekertiku seperti ini)".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar